Globalinformasi.com||Lubuklinggau – Wali Kota Lubuklinggau, H. Rachmat Hidayat, menghadiri peresmian sekaligus meninjau langsung operasional Dapur MBG A & F Catering yang berlokasi di Jalan Cendana, Kelurahan Tanjung Aman, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kamis (2/10/2025).
Peresmian dapur tersebut merupakan bagian dari program penyediaan makanan bergizi bagi masyarakat rentan, seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 2.873 penerima manfaat telah terlayani dari dapur MBG A & F.
Dalam sambutannya, Wali Kota Rachmat Hidayat menyampaikan apresiasi kepada pihak pengelola dapur yang telah mendukung program strategis Presiden RI, Prabowo Subianto, melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Alhamdulillah, sekarang sudah ada 14 SPPG di Kota Lubuklinggau dengan penerima manfaat mencapai 40.171 orang. Kehadiran dapur MBG A & F ini sangat membantu masyarakat, baik dalam penyediaan makanan bergizi gratis, penekanan angka stunting, maupun dalam membuka lapangan kerja,” ungkapnya.
Sementara itu, owner sekaligus penanggung jawab Dapur MBG A & F, Harriyadi Iskandar, menjelaskan bahwa distribusi makanan bergizi telah menjangkau sejumlah lembaga pendidikan dan posyandu di wilayah setempat.
“Sekolah penerima antara lain TK Al Hadi, TK Pembina, SD Negeri 1–6, SMP Negeri 4, dan SMA Negeri 9. Selain itu, distribusi juga menjangkau 104 titik posyandu, termasuk Posyandu Perumnas yang kini sudah masuk hari ke-13 layanan,” jelasnya.
Untuk menjaga kualitas layanan, dapur dilengkapi 16 titik kamera CCTV dan hanya diakses relawan terdaftar. Saat ini juga tengah diproses sertifikasi Sanitasi dan Laik Sehat (SLS), pelatihan penjamah makanan, serta pembaruan sertifikat halal dan keamanan pangan.
Sebanyak 52 tenaga kerja dilibatkan, terdiri atas 47 relawan fasilitasi pemerintah pusat dan 5 dari lokal, ditambah seorang kepala STPI, ahli gizi, tenaga angkutan, serta asisten lapangan.
Harriyadi menambahkan, dapur idealnya mampu melayani hingga 4.000 penerima manfaat, namun keterbatasan jumlah siswa di wilayah setempat membuat realisasi saat ini baru mencapai sekitar 3.000 orang.
“Sebetulnya sekolah cukup banyak, tapi siswanya tidak terlalu besar. Ini tantangan dalam mobilisasi. Namun insyaallah dalam waktu dekat akan ditingkatkan,” ujarnya.
Terkait dinamika di lapangan, ia menyinggung adanya beberapa sekolah yang sempat menolak menjadi penerima manfaat. Namun, sesuai aturan, penolakan tersebut harus disertai surat resmi yang ditujukan kepada Presiden RI.
Ke depan, pihaknya merencanakan peluncuran tambahan 1 hingga 3 dapur baru untuk memperluas cakupan layanan. “Saat ini dua dapur sudah berjalan aktif dan distribusi dilakukan terkoordinasi untuk menjangkau seluruh penerima manfaat di wilayah Lubuklinggau Barat I,” pungkas Harriyadi. (Sp)
Komentar